Jakarta (Humas MAN 13 Jakarta) — Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan serta seluruh peserta didik MA Negeri 13 Jakarta pagi itu melaksanakan upacara dalam rangka memperingati Hari Kesaktian Pancasila (01/10). Upacara dimulai pukul 06.30 pagi di lapangan bendera MAN 13 Jakarta. Selaku Pembina Upacara Muhamad Faisal M.A dalam pidatonya berpesan kepada peserta didik MAN 13 Jakarta, bahwa sebagai bangsa yang mayoritas adalah ummat Islam, kita semua mampu meneladani keteladanan yang diberikan dan dicontohkan oleh Rasulullah SAW, baik dalam bertauhid mempertahankan akidah daripada kebatilan, kejahiliyahan, termasuk merongrong akidah kita dengan anti kepada Tuhan YME atau Ilahiyah dan Taufiqnya.
Sebelum menyampaikan amanat, beliau menyatakan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada petugas pelaksana upacara pada hari Kesaktian Pancasila tersebut yang begitu baik dan sempurna, dengan harapan terus ditingkatkan untuk kegiatan upacara-upacara selanjutnya. Kemudian dalam amanatnya beliau menyampaikan bahwa seluruh bangsa Indonesia tidak boleh terlupakan atau sengaja melupakan bahwa setiap tanggal 1 Oktober merupakan hari yang penuh dengan sejarah dimana pada waktu itu Partai Komunis Indonesia (PKI) mengadakan pemberontakan yang bertujuan untuk memporak-porandakan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dengan 2 gerakan yang besar yaitu pada tahun 1948 dan puncaknya pada tanggal 30 September 1965 yang dikenal dengan Gerakan 30 S/PKI yang bertujuan ingin mengganti Ideologi Negara Pancasila dengan Ideologi Komunis, yaitu suatu ideologi atau kepercayaan yang tidak mengakui adanya Tuhan YME, yang tentunya tidak sesuai dengan Ideologi Pancasila dan juga menyimpang dari agama ummat Islam. Dalam menggapai tujuannya PKI melakukan cara-cara keji dengan membunuh para tokoh-tokoh penting yang mempertahankan Pancasila, oleh sebab itu 1 Oktober merupakan hari bersejarah dimana bangsa Indonesia dengan para pahlawannya dapat mempertahankan Ideologi Pancasila tetap sebagai Dasar Negara yang berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan dan Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Pemerintah orde baru kemudian menetapkan 30 September sebagai Hari Peringatan Gerakan 30 September (g30s/pki) dan tanggal 1 Oktober ditetapkan sebagai Hari Kesaktian Pancasila.
Tidak bisa dipungkiri selama lebih dari setengah abad, sejak diperkenalkan pertama kali tanggal 1 juni 1945 oleh Ir. Soekarno, Pancasila seakan menjadi bagian tak terpisahkan dari perjalanan historis bangsa ini. Kehadirannya bagaikan lem perekat yang mampu mempersatukan lebih dari 200 suku yang ada di Indonesia dengan beragam perbedaan seperti adat, budaya, spiritual maupun sosial kultural. Peristiwa g30s/pki menorehkan luka mendalam bagi bangsa Indonesia. Kita sebagai umat Islam wajib memaafkan tetapi berhak untuk tidak melupakan. Peristiwa tersebut telah menjadi bagian kelam sejarah bangsa Indonesia, dan itu cukup sekali saja, tidak boleh terulang kembali.
Sebagai penutup, Muhamad Faisal MA yang juga adalah sebagai guru Mata Pelajaran SKI berpesan, bahwa rakyat Indonesia patut bersyukur kepada Allah SWT, karena berkat Rahmat dan pertolongan-Nya bangsa ini terlepas dari ancaman Komunis dan bisa bersatu kembali dengan berlandaskan Ideologi Pancasila sebagai Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pancasila menempati posisi yang sangat strategis di tengah kehidupan bangsa Indonesia yang plural dan multikultural. Kesaktiannya benar-benar teruji teristimewa saat berhadapan dengan ideologi dari luar seperti : Sosialisme-komunisme, kapitalisme-materialisme, Islamisme-fundamentalisme dan sebagainya.
Selain Upacara, dalam kesempatan itu diadakan pula beberapa kegiatan diantaranya yaitu penyematan medali dan piagam kepada peserta didik MAN 13 Jakarta yang berhasil menjadi juara di beberapa event lomba. Kepala Madrasah Drs. Nuroto ikut menyematkan medali serta piagam kepada peserta didik MAN 13 tersebut. Acara dilanjutkan Photo bersama petugas upacara Paskibra MAN 13 dengan Kepala Madrasah, Pembina Paskibra serta tenaga Pendidik MAN 13 Jakarta